Friday, October 01, 2004

tidur

Aku terbangun dari tidurku yang lelap. Astagfirullah….Ya Allah, ada apa denganku? Ampuni hamba ya Allah…

“Assalamu’alaikum wr wb, bisa bicara dengan Lis?” tanyaku dalam telfon, Walaikumsalam wr wb, ada apa Mer?” jawabnya. “Kamu sibuk ga? Ada yang ingin aku bicarakan”. Lis menyempatkan waktu untukku. Setelah percakapan di telfon, aku langsung bergegas menuju rumah Lis.

“Lis, aku ini kenapa ya? kok sudah seminggu ini aku selalu terlewat shalat isya?, Tolong Lis, bagaimana ini?”, tanyaku khawatir. Memang aneh, tapi memang begitu keadaannya, aku selalu tertidur pulas, di kursi ataupun di kasur, padahal, aku ga kecapean siang harinya. Jadinya, aku melakukan sholat shubuh setelah kukerjakan sholat isya. Lis menyimak perkataanku dengan serius, “Jangan dianggap enteng Mer, itu mungkin pintu-pintu setan, kamu harus hati-hati.”

“Tapi apa yang harus aku lakukan? sepertinya tak ada yang salah denganku, semua berjalan seperti adanya,” ungkapku. “Mer, musuh kita tidak akan terus diam, dia akan terus menggoda manusia sampai akhir jaman, maka itu kita jangan sampai pernah lengah, mungkin karena kesibukanmu itu, kamu kurang mendekatkan diri pada Allah” ucapnya. “Tolong aku Lis, tolong…..”pintaku.

“Mer, Allah itu Maha Kuasa, Dia akan dengan mudah memberi hidayah pada kita, dan dengan mudah pula mencabut hidayah dari kita. Hidayah itu harus kita cari dan cari terus, hingga kita meraihnya dan memeliharanya. Insya Allah, bila kita rajin memeliharanya, maka akan membuahkan ketakwaan dan ketaatan, coba kamu liat sebulan ini, masihkah kamu pergi kajian rutin tiap minggu pagi? kajian aqidah tiap sabtu? kajian tafsir tiap selasa?” tanya Lis padaku.

Aku bengong. Aku memang biasanya pergi ke kajian bersama Lis. Dan dia sangat menyadari bahwa sebulan ini aku hampir selalu absen, karena kesibukan inilah, itulah, banyak faktor juga. Tak terpikir olehku. Aku rasa kegiatanku akhir-akhir ini akan membawa manfaat bagiku. Lalu ia berkata, “Mer, kalo aku liat, prestasi yang kamu capai sekarang, subhanallah.., membuktikan bahwa seorang muslimah tak layak dipandang sebelah mata. Tapi apa kamu sadar, kamu telah korbankan kebutuhan hatimu. Ini musibah.”

Aku teringat seorang ustadz pernah berkata, bahwa suatu musibah bila ada seorang yang dulunya rajin sholat menjadi jarang-jarang, suatu musibah bila yang dulunya rajin pergi ke pengajian menjadi malas, ya, ini suatu musibah…..Innalillahi…

“Tapi kamu mau kan ingetin aku terus?” tanyaku pada Lis. “Insya Allah, kita kan bersaudara, sudah sepantasnya aku berlaku seperti itu padamu”, jawabnya. “Jadi, besok kau bisa ikut kajian rutin kan? Ntar aku jemput ya.. ujarnya.
“Besok? Tapi aku kan….” Kulihat wajah Lis yang kecewa. “ Aku kan yang akan yang akan menjemputmu” lanjutku. Lalu kami berdua tersenyum…

“Aku mencintaimu karena Allah”, ucapnya. “Aku juga mencintaimu karena Allah. Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karenaNya”, jawabku.


---------- ^_^ ----------



Ya Allah, berilah hamba hidayahMu
Dan berilah hamba kekuatan
Tuk memeliharanya

Alangkah indahnya ukhuwah yang terjalin
Bila berlandaskan cinta karena Allah
Berharap…..
Bisa saling mengingatkan menuju kebaikan
Bersama-sama berjuang…..
Untuk meraih jannah-Nya

1 comment:

gitafh said...

selalu kagum dengan persaudaraan Muhajirin dan Anshar, dan berharap diri ini bisa meneladani mereka walau mungkin hanya sedikit..
saling mengingatkan yak
saling mendoakan
afwan untuk semua khilaf
afwan untuk tingkah yang masih kekanak2an *jadi malu*
semoga Allah menjadikan persaudaraan ini berlanjut hingga kelak..
semoga Allah meluaskan ladang2 amal di antara kita

wegen Allah liebe ich dich