the art of "GauL"

Seni bergaul. adakah? kita sebagai makhluk sosial yang setiap harinya bertemu banyak orang, pastilah tidak ada karakter yang sama. Toh, anak kembar saja yang notabene punya asal-usul yang sama, besar di rahim yang sama dalam waktu berbarengan, pendidikan yang sama oleh orang tua, tetep aja karakternya berbeda. Apalagi beda, beda orangtua, beda umur, beda latar belakang.

Pernah juga berpikir. gw kan kayak gini, seharusnya orang lain ngerti donk. Kadang saking cueknya menganggap orang lain seperti kita. dari pengalaman sih, kayaknya yang paling susah itu menekan ego kita. pengennya aja dimengerti ama orang laen, tapi ga mau mengerti orang laen. Kalo yang dibilang emosi tumpul kira-kira apa ya? apa ga memahami orang lain? ato terlalu cuek? kayaknya lebih enak jadi orang yang easy-going, ga terlalu repot mikirin omongan orang, daripada jadi orang yang sensitif yang sering pusing mikirin omongan orang. Tapi saking easygoingnya jadi jelek juga, jadinya ga peka lingkungan deh.

Bagusnya sih yang wajar aja kali ya, tapi apa karakter/sifat/sikap bisa diubah? mungkin sikap kali ya yang lebih mudah diubah.

Bagaimana kalo prinsipnya
"Perlakukan orang lain sebagaimana diri ingin diperlakukan"

are you agree with me?

(tapi ada juga orang perlakuan yang menurut kita wajar, dan menurut orang lain ga wajar) jadinya relatif banget... jadi dimana kita bisa mempelajari seni bergaul?? sepertinya harus learning by doing yak :)