Penjelmaan dalam asa
Merangkak karya dalam rasa
Mencerna kata yang terungkapkan
Memuntahkan lintasan yang tercipta
Masihkah jujur menjadi jati diri?
Jujur pada hati, pada diri, pada nurani
Friday, May 13, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tuk HiNggap di daHan pERENuNgaN, kENali ENERgi diRi, REdaKaN kEgELisaHaN, aTaSi kEpANikaN, jaGa hARapaN, kuaTkaN kEmauaN. sEjEnak bERistiRaHaT sERaya mENcocokkaN aRaH kOmpAs, mEngukuR pETa dan mEmERiksa bEkaL pERjaLaNaN. bERHENtiLaH sEjENak sAmbiL mENikmaTi “piEcEs of bRoWniEs aNd a cUp oF coFFee”
| Blog: |
| berhentilah sejenak |
Topics: |
| health, kulinar, cuapcuap |
3 comments:
jujur pada diri sendiri memang perlu energi khusus...
jadi jujur aja Mit, pengen nyusul Fitri ya ..!? :)
Lisdy
JUJURnya yang dibawakan Radja tuh KEREN
jujur pada diri sendiri tidak selalu berarti jujur pada orang =)
Post a Comment