Apa sih sindroma dispepsia itu?
Merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasapenuh atau cepat kenyang, dan sendawa. Dispepsia didefinisikan sebbagai rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar garis tengah abdomen, tidak termasuk hipokondrium kiri ataupun kanan.(familiar di masyarakat dengan istilah maag)
Etiologi:
1. Penyebab organik yang jelas menimbulkan gejala. Bila penyebab teratasi, maka gejala itu hilang.
2. Penyebabnya fungsional
Dispepsia organik
Jarang ditemukan pada usia muda, biasanya >40 tahun.
1. dispepsia tukak
keluhan yang sering berupa nyeri ulu hati. Berkurang dan bertambahnya nyeri berhubungan dengan makanan, pada tengah malam sering terbangun karena nyeri atau pedih ulu hati. Gold standar: endoskopi
2. dispepsia bukan tukak
keluhan mirip dispepsia tukak, biasanya ditemukan pada gastritis atau duodenitis, pada endoskopi tidak ditemukan tanda-tanda tukak.
3. refluks gastroesofageal
gejala klasik berupa rasa panas di dada dan regurgitasi asam, terutama setelah makan.
4. penyakit saluran empedu
rasa yeri dari perut kanan atas atau ulu hati yang menjalar ke punggung atau bahu kanan.
5. karsinoma (lambung, kolon, pankreas)
keluhan yang sering berupa rasa nyeri di perut, keluhan berkaitan dengan makanan, anoreksia, dan berat badan menurun.
6. pankreatitis
rasa nyeri yang timbulya mendadak, yang menjalar atau menembus sampai punggung,. Perut dirasakan tegang dan kembung
7. sindrom malabsorpsi
keluhan yang timbul berupa nyeri perut, nausea, anoreksia, sering flatus, kembung, diare berlendir.
8. penyakit metabolisme (DM, hipo/hipertiroid, elektrilt imb)
9. IHD, penyakit vaskular kolagen.
Dispepsia fungsional
Keluhan terjadi kronis, tanpa ditemukan adanya gangguan struktural atau organik atau metabolik tetapi merupakan kelainan fungsi dari saluran makanan.
Termasuk ini adalah dispepsia dismotilitas, yaitu adanya gangguan motilitas diantaranya; waktu pengosongan lambung yang lambat, abnormalitas kontraktil, abnormalitas mioelektrik lambung, refluks gastroduodenal. Penderita dengan dispepsia fungsional biasanya sensitif terhadap produksi asam lambung yaitu kenaikan asam lambung.
Kelainan psikis, stress dan faktor lingkungan juga dapat menimbulkan dispepsia fungsional.
Pengelolaan:
1. Diit
Sippy diit, yaitu makan sedikit-sedikit, banyak mengandung susu. Makanan harus lembek, mudah dicerna, tidak merangsang, dan kemungkinan dapat menetralisir HCl. Pemberiannya dalam porsi kecil berulang kali. Dilarang makan pedas, asam dan alkohol.
2. Antasida
Berguna untuk menetralisir HCl, mengurangi rasa nyeri. Dianjurkan dimakan diantara waktu makan. Sediaan yang suspensi lebih efektif karena kapasitas buffering leih baik dari yang tablet.
3. Antikolinergik
Menghambat inervasi saraf kolinergik posrganglionik pada otot polos dan memblokir aksi asetilkolin pada sel parietal sehingga akan mengurangi sekresi asam lambung, memblokir kontraksi otot polos dari ileum dan kandung kemih, mengurangi salivasi. Dapat menghambat sekresi pepsin juga mekanisme vagal oleh histamin dan gastrin.
4. Prokinetik
Yang sering: Metoklopramid, mempunyai efek anti-dopaminergik dan kolinomimetik, berkhasiat sentral dan perifer, pokoknya: (1)meningkatkan pembedaan asetilkolin dari saraf terminal post ganglionik kolinergik (2)merangsang reseptor muskarinik pada asetilkolin, (3)merupakan reseptor antagonis dopamin. Dengan demikian metoklopramid akan merangsang kontraksi dari saluran makanan dan mempercepat pengosongan lambung.
5. Sitoprotektif
a. Golongan prostaglandin E, yang juga mempunyai sifat sebagai anti-sekretorik. Prostaglandin akan merangsang sekresi bikarbonat dan memproduksi lendir dari mukosa gastroduodenal, meningkatkan aliran darah di mukosa, serta memperbaharui sel epitel yang rusak.
b. Golongan protektif lokal, yang mampu membentuk rintangan mekanik, melindungi mukosa asam dan pepsin. Mekanisme sitoprotektif meliputi; membentuk rintangan pada lapisan mukosa, merangsang sekresi bikarbonat oleh sel epitel, meningkatkan aliran darah yang adekuat. Contohnya sukralfat, adalah garam alumunium dan sukrose oktosulfat, merupakan zat yang tidak dapat diserap, yang secara klinis sanagt efektif untuk membantu penyembuhan tukak serta mencegah kekambuhan. Sukralfat akan menungkatkan produksi PGE2, meningkatkan sekresi mukus dan bikarbonat sehingga meningkatkan daya sitiprotektif mukosa.
6. Golongan Antagonis Histamin H2
Seperti Simetidin, Ranitidin, Famotidin.
/diambil dari beragai sumber,
Merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasapenuh atau cepat kenyang, dan sendawa. Dispepsia didefinisikan sebbagai rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar garis tengah abdomen, tidak termasuk hipokondrium kiri ataupun kanan.(familiar di masyarakat dengan istilah maag)
Etiologi:
1. Penyebab organik yang jelas menimbulkan gejala. Bila penyebab teratasi, maka gejala itu hilang.
2. Penyebabnya fungsional
Dispepsia organik
Jarang ditemukan pada usia muda, biasanya >40 tahun.
1. dispepsia tukak
keluhan yang sering berupa nyeri ulu hati. Berkurang dan bertambahnya nyeri berhubungan dengan makanan, pada tengah malam sering terbangun karena nyeri atau pedih ulu hati. Gold standar: endoskopi
2. dispepsia bukan tukak
keluhan mirip dispepsia tukak, biasanya ditemukan pada gastritis atau duodenitis, pada endoskopi tidak ditemukan tanda-tanda tukak.
3. refluks gastroesofageal
gejala klasik berupa rasa panas di dada dan regurgitasi asam, terutama setelah makan.
4. penyakit saluran empedu
rasa yeri dari perut kanan atas atau ulu hati yang menjalar ke punggung atau bahu kanan.
5. karsinoma (lambung, kolon, pankreas)
keluhan yang sering berupa rasa nyeri di perut, keluhan berkaitan dengan makanan, anoreksia, dan berat badan menurun.
6. pankreatitis
rasa nyeri yang timbulya mendadak, yang menjalar atau menembus sampai punggung,. Perut dirasakan tegang dan kembung
7. sindrom malabsorpsi
keluhan yang timbul berupa nyeri perut, nausea, anoreksia, sering flatus, kembung, diare berlendir.
8. penyakit metabolisme (DM, hipo/hipertiroid, elektrilt imb)
9. IHD, penyakit vaskular kolagen.
Dispepsia fungsional
Keluhan terjadi kronis, tanpa ditemukan adanya gangguan struktural atau organik atau metabolik tetapi merupakan kelainan fungsi dari saluran makanan.
Termasuk ini adalah dispepsia dismotilitas, yaitu adanya gangguan motilitas diantaranya; waktu pengosongan lambung yang lambat, abnormalitas kontraktil, abnormalitas mioelektrik lambung, refluks gastroduodenal. Penderita dengan dispepsia fungsional biasanya sensitif terhadap produksi asam lambung yaitu kenaikan asam lambung.
Kelainan psikis, stress dan faktor lingkungan juga dapat menimbulkan dispepsia fungsional.
Pengelolaan:
1. Diit
Sippy diit, yaitu makan sedikit-sedikit, banyak mengandung susu. Makanan harus lembek, mudah dicerna, tidak merangsang, dan kemungkinan dapat menetralisir HCl. Pemberiannya dalam porsi kecil berulang kali. Dilarang makan pedas, asam dan alkohol.
2. Antasida
Berguna untuk menetralisir HCl, mengurangi rasa nyeri. Dianjurkan dimakan diantara waktu makan. Sediaan yang suspensi lebih efektif karena kapasitas buffering leih baik dari yang tablet.
3. Antikolinergik
Menghambat inervasi saraf kolinergik posrganglionik pada otot polos dan memblokir aksi asetilkolin pada sel parietal sehingga akan mengurangi sekresi asam lambung, memblokir kontraksi otot polos dari ileum dan kandung kemih, mengurangi salivasi. Dapat menghambat sekresi pepsin juga mekanisme vagal oleh histamin dan gastrin.
4. Prokinetik
Yang sering: Metoklopramid, mempunyai efek anti-dopaminergik dan kolinomimetik, berkhasiat sentral dan perifer, pokoknya: (1)meningkatkan pembedaan asetilkolin dari saraf terminal post ganglionik kolinergik (2)merangsang reseptor muskarinik pada asetilkolin, (3)merupakan reseptor antagonis dopamin. Dengan demikian metoklopramid akan merangsang kontraksi dari saluran makanan dan mempercepat pengosongan lambung.
5. Sitoprotektif
a. Golongan prostaglandin E, yang juga mempunyai sifat sebagai anti-sekretorik. Prostaglandin akan merangsang sekresi bikarbonat dan memproduksi lendir dari mukosa gastroduodenal, meningkatkan aliran darah di mukosa, serta memperbaharui sel epitel yang rusak.
b. Golongan protektif lokal, yang mampu membentuk rintangan mekanik, melindungi mukosa asam dan pepsin. Mekanisme sitoprotektif meliputi; membentuk rintangan pada lapisan mukosa, merangsang sekresi bikarbonat oleh sel epitel, meningkatkan aliran darah yang adekuat. Contohnya sukralfat, adalah garam alumunium dan sukrose oktosulfat, merupakan zat yang tidak dapat diserap, yang secara klinis sanagt efektif untuk membantu penyembuhan tukak serta mencegah kekambuhan. Sukralfat akan menungkatkan produksi PGE2, meningkatkan sekresi mukus dan bikarbonat sehingga meningkatkan daya sitiprotektif mukosa.
6. Golongan Antagonis Histamin H2
Seperti Simetidin, Ranitidin, Famotidin.
/diambil dari beragai sumber,
No comments:
Post a Comment