Saturday, December 31, 2005

PeRKeMbanGaN KePribaDiaN

Kepribadian merupakan kebiasaan seseorang yang mencerminkan perilaku fisik dan mental.kebiasaan.ketertarikan dan kebiasaan hidup.

Tau ga sih kalo kepribadian kita itu dibentuk sejak kita baru lahir sampai dewasa muda…. Jadi masa bayi dan anak-anak sangat menentukan kepribadian seseorang.

Menurut Sigmund Freud tahapan2nya :

1. Fase oral (0-18 bulan)
Kebutuhan dan ekspresi si bayi berpusat di oral (mulut)
Kecenderungan oral: libidinal (pengen puas) dan cenderung agresif
Keinginan baru dalam batas rasa ingin makan tidur dan istirahat
Objektif: sebagai peletak dasar rasa kepercayaan yang sangat berperan bagi perkembangan insting si bayi dalah hubungan “trusting-affection” dengan orang lain.
Karakter yang terbentuk: saling memberi dan berbagi rasa tanpa cemburu adanya self-trust dan self-reliance
Kegagalan fase oral: optimisme yang berlebihan.narsisisme (cinta diri sendiri).pesimis.selalu menuntu.selalu berharap balas jasa. Lebebasan yang terlalu luas.materialistik.ce,muru dan iri hati.

2. Fase Anal (1-3 tahun)
Proses pematangan neuromuskular kontrol dari otot anus secara sadar.adanya proses pembungan feses dan urin yang merupakan hal yang memuaskan.
Objektif: untuk mencapai suatu otonomi dan independen tanpa rasa malu yang berlebih dan keraguan dari kontrol yang kurang.sangat dipengaruhi oleh hubungan antara ibu dan anak terhadap toilet training.
Karakter yang terbentuk: mempunyai kapasitas independen dan insiatif tanpa rasa bersalah.rasa percaya diri dalam berbuat tanpa rasa malu ragu2.ambivalensi (rasa bertentangan).rasa teamwork. Adanya peronal otonomi yang bagus.
Kegagalan fase anal: hilang percaya diri.pelit.ambivalensi.keras kepala.kegusaran.gelisah.cemas.berantakan.

3. Fase Phallic (alat kelamin) 3-5 tahun
a. anak laki-laki: ingin memiliki ibu sendiri menganggap ayah sebagai rival tapi takut alat kelaminnya dipotong rekonsiliasi dengan ayah
b. anak perempuan: ingin memiliki ibu sendiri tetapi merasa ada yang kurang menyalahkan ibu rekonsiliasi dengan ayah
Objektif: Fokus terhadap daerah genitalia dan fungsinya. Membentuk dasar dari identifikasi gender. Karakter yang berhubungan adanya rasa ingin tahu yang kuat tanpa rasa malu.inisiatif tanpa rasa bersalah.merasa bias
Kegagalan fase phallic:identifikasi yang gagal. Adanya problem identitas gender.gender relationship.

4. Fase Laten (5-11 tahun)
Mendapat pendidikan. Maturasi lebih lanjut. Kemampuan mengontrol ego yang lebih baik. Lebih disalurkan dalam hal belajar.bermain.menjelajah lingkungan.jati diri.hubungan pertemanan cenderung sejenis.
Objektif:Indentifikasi gender lebih jauh.konsolidasi identitas gender.peran.perluasan proses identifikasi.
Karakter:perkembangan keterampilan.kemampuan terhadap objek dan konsep.inisiatif tanpa rasa bersalah.kalah atau rasa inferioritas
Kegagalan fase laten:kontrol diri yang kurang.tidak dapat meyalurkan energi untuk belajar.terlalu cepat dewasa.

5. Fase Genital (12-dewasa muda)
Maturasi fisiologis dan fungsi seksual. Libido lebih intensif.
Objektif: independen (mandiri).integrasi terhadap pemahaman dan peran seorang dewasa.integrasi dengan sosial dan nilai budaya.
Karakter: kepuasan terhadap jati diri.partisipasi dalam berkerja.cinta.paham terhadap tujuan dan nilai
Kegagalan fase genital: Kompleks. Kalo ada kegagalan pada tahap sebelumnya maka sifat dan prolem yang dulu akan muncul dan terbawa terus ke dewasa.

1 comment:

Saepudin said...

hubungan kebiasaan dengan kepribadian seseorang bagaimana?