Thursday, September 16, 2004

mULai dARi diRi sENdiRi

have fun go mad, do what i say
have fun go mad, du du badi du
have fun go mad, a- comeon
have fun living in the city

Kudengar lagu yang disetel keras-keras dari sebelah kamarku. Berisiiiiik, sudah berulang kali kuberitahu jangan pasang keras-keras, tapi tak dia hiraukan. Huh, kesal juga aku lama-lama, mana revisi skripsiku belum selesai, gimana aku bisa “have fun”. Dasar ABG, keluhku. Rio memang adikku satu-satunya, dia masih kelas 2 smu. Terlintas di pikiranku semasanya dulu, ya memang begitulah, seperti itu juga…(hehe) ”Rioooooo, bisa dikecilin ga sih? Teriakku, eh dia malah cuek beybeh, aku samperin juga kamarnya, “Rio, adikku sayang, manis, paling cakep sedunia..kecilin dikit donk volume mp3nya, kataku lembut, eh baru deh dia nurut,,,

Jadi malu sendiri nih, “kirain ga da mbak, maap ya mbak, abis kamarnya sepi amat sih”, hehe, tambah malu aku mendengarnya, belum apa-apa banyak buruk sangka. Udah uring-uringan sendiri, marah-marah sendiri, mungkin karena mikirin skripsi…kenapa jadi marah-marah ma Rio, padahal emang biasanya dia begitu… Kemana sabar ku? Dengan langkah gontai aku kembali ke kamarku dan berkutat di depan laptopku, huh, stuck banget nih…mana dosen pembimbing minta revisinya besok..stressss...mungkin itu istilah yang cocok buatku saat ini.

Tok, tok, pintu kamarku diketuk, “Siapa?” tanyaku, “Rio”, dia menjawab. Kagetnya aku melihat dia membawakanku secangkir kopi hangat. “Ni mbak, aku bikinin kopi, kayaknya mbak capek banget deh, cepet istirahat ya mbak”, sambil ngeloyor pergi dari kamar. Semua kelelahanku berasa hilang. Subhanallah, dalam hati aku mendoakan semoga Allah memberikan hidayah kepadamu, adikku sayang.

Dimulai dari diri sendiri, memberikan contoh kepada orang lain. Jadikanlah kesholehan, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga bagi orang lain. Karena sangat mungkin, orang berubah dengan melihat akhlak di lingkungannya. Dimulai dari keluarga, adik, kakak, ayah, ibu, lalu lingkungan dekat, teman, tetangga, masyarakat, bangsa dan negara….

Subhanallah,
alangkah indahnya bila satu keluarga berakhlak baik semuanya,
alangkah indahnya bila satu komplek rumah berakhlak baik semuanya,
alangkah indahnya bila satu negara berakhlak baik semuanya,

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Siapa saja yang mengajak kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun” (HR. Muslim)

at least kita tidak jadi beban untuk orang lain,
kita tidak tergantung kepada orang lain,
kita tidak mambuat susah orang lain,
kita lakukan sendiri apa yang masih bisa kita lakukan,
kita ajak mulai dari keluarga dekat kita

Allah Ta’ala berfirman: :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (Q.S At-Tahrim;6)

Mudahan-mudahan tercipta suatu negara yang warga negaranya berakhlak baik semua. Semoga. Suatu saat nanti.


...jelang pemilu putaran 3...

2 comments:

gitafh said...

mita, tulisannya makin apik, mita juga makin produktif ^^ -alhamdulillah-.. kayaknya bisa umur 30 nerbitin buku ^^ btw tulisannya ngingetin ienk ni, jazakillah khair ^^

Anonymous said...

bagus...mit ;) lagi usaha nich jadi penulis.....ikutan flp (forum lingkar pena) aja biar lebih terarah mit ;)
wass

10i