Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak dinikmati saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.
Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang taubat itu lebih utama.
Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya.
Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia,
Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.
Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.
Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.
Akhir yang bagaimana? Insya allah akhir yang husnul khatimah.
Ikhtiar untuk meraih husnul khatimah:
1. Bergegaslah dalam beramal shaleh
Ali r.a berkata:”Jadilakah kamu hamba-hamba akhirat dan jangan menjadi hamba-hamba dunia. Sesungguhnya kehidupan dunia itu tempat berkaraya dan beramal dan bukan tempat hisab (perhitungan), sedangkan kehidupan akhirat merupakan tempat hisab dan bukan tempat beramal (H.R Bukhari, juz IV Hal.119).
“Abu Hurairah ra berkata: “Rasulullah saw bersabda: bergegaslah kalian melakukan amal shaleh! Sebab akan datang berbagai macam fitnah/ujian bagaikan malam gelap gulita; seseorang dipagi hari beriman tetapi sorenya berubah kafir atau sorenya beriman namun ketika pagi ia kafir, karena orang tersebut sampai hati menjual agamanya dengan harta kekayaan dunia” (HR. Muslim)
2. Jangan menyerah pada kesibukan
“Wahai hambaKu, sempatkanlah beribadah kepadaKu, nanti Aku akan penuhi hatimu dengan kecukupan dan tanganmu dengan rizki. Janganlah menjauhkan diri dariKu, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kemiskinan dan tanganmu akan sarat dengan kesibukan (HR.Tirmidzi)
3. Jangan terlena dengan kemegahan
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Pada hari akhirat ada orang yang berteriak “Mana hartaku?” Padahal kamu tidak memiliki harta kecuali apa yang telah kamu makan atau apa yang telah kamu pakai sampai lapul, atau apa yang telah kamu shadaqahkan, dan inilah yang kekal (HR.Muslim)
4. Taati Aturan Allah swt
“Hai anak muda, lakasanakan aturan-aturan Allah, psati Dia melindungimu. Laksanakan aturan-aturannya, pasti Dia menolongmu. Apabila kamu memohon, mohonlah padaNya, Apabila kamu minta pertolongan, mintalah kepadaNya (HR. Tirmidzi).
5. Let love be your energy (zuhud)
“Ya Rasulullah, mohon tunjukkan pada saya suatu amalan yang menyebabkan saya dicintai Allah dan dicintai manusia. Nabi saw menjawab: “Zuhudlah kamu didunia, pasti Allah mencintaimu. Dan zuhudlah kepada orang, nanti orang akan mencintaimu (HR.Ibnu Majah).
6. Management Waktu
a. Muhasabah: meng-avaluasi diri
b. Mujahadah: bersungguh-sungguh, melakukan yang terbaik dalam segala hal (do the best)
c. Munajat: berdoa dan memohon pada Allah swt
d. Rahah: memenuhi kebutuhan fisik (olahraga, hobbi)
e. Tafakkur: mengasah otak, bisa mengikuti tuntutan jaman. Karena otak akan berkembang sesuai dengan tantangan yang diberikan.
***semoga tahun ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya
Friday, February 11, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Subhanallah
-yoyo-
Subhanallah
-yoyo-
Post a Comment